Maybelline x Gigi Hadid “Coast to Coast” Collection

Maybelline New York adalah salah satu merk kosmetik yang cukup terkenal. Selain packaging dari produk tersebut yang selalu menarik perhatian masyarakat, formula dari produk tersebut juga tak kalah bagus dengan packaging nya. Maybelline juga merupakan salah satu produk makeup yang masuk kategori drug store yang mana ia memiliki harga yang cukup terjangkau bagi masyarakat. Di Indonesia sendiri khususnya di Yogyakarta Maybelline juga cukup mengambil alih perhatian masyarakat terutama mahasiswa, yang mana kebanyakan dari mahasiswa menyukai make up. Hampir di setiap toko yang menyediakan kosmetik, selalu ada produk dari Maybelline yang juga selalu menarik perhatian pengunjung terutama remaja.

Dengan semakin terkenalnya produk Maybelline dan peminat yang terus bertambah, Maybelline kembali melakukan gebrakan baru. Baru-baru ini Maybelline baru saja mengeluarkan produk barunya yang berkolaborasi dengan Gigi Hadid, salah satu model terkenal dari New York. Tema produk baru dari Maybelline ini diberi nama “Coast to Coast”. Coast to Coast sendiri terbagi menjadi 3 bagian, yaitu East Coast Glam, West Coast Glow, dan Jetsetter Palate. Tiap bagian dari coast to coast itu sendiri pun memiliki rangkaian produk yang berbeda. East coast glam sendiri terinspirasi oleh “bold” nya kota New York dan tampilan dari east coast glam ini juga fokus pada model eyeliner “cat eye”. Produk-produk dari east coast glam terdiri atas tinted primer, liquid strobe, fiber mascara, eye contour palate, matte lipstick, lip liner, dan liquid eyeliner. Warna-warna yang dipilih Gigi dalam tampilan east coast glam ini kebanyakan warna nude atau coklat muda. West coast glow ini terinsipirasi oleh kehangatan dari cali vibes dan suasana pantai, sehingga Gigi memilih warna yang terang untuk tampilan ini. Beberapa produk nya hampir sama dengan east coast glam, namun ada beberapa produk yang berbeda yaitu eyeshadow palate, lash sensational mascara, matte lipstick, dan gel eyeliner. Pilihan warna yang terang pada tampilan ini terlihat pada warna lipstick yang ia pilih, yaitu merah cerah. Sangatlah berbeda dengan east coast glam yang menggunakan lipstick dengan warna coklat muda. Jetsetter makeup palate ini terinspirasi oleh Gigi yang sering bepergian menggunakan pesawat dan harus makeup di pesawat. Sehingga, ia berkolaborasi dengan Maybelline menciptakan satu palate yang terdiri atas semua bagian-bagian dari makeup. Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak kesusahan apabila ingin makeup di perjalanan dan harus membawa banyak makeup. Dikarenakan jetsetter palate ini sudah mencakup semua bagian dari wajah mulai dari eyeshadow, blush on, hingga contour.

Packaging dari Maybelline kolaborasi dengan Gigi Hadid pun sangatlah menarik. Semua produk dikemas dengan warna pastel dan terdapat nama dan tanda tangan Gigi Hadid itu sendiri. Peluncuran produk ini berlangsung di New York tanggal 4 November 2017 dan dihadiri oleh beauty influencer dari berbagai Negara. Salah satunya Indonesia sendiri yang diwakili oleh Pevita Pearce untuk hadir dalam peluncuran produk baru Gigi x Maybelline. (HA)

RESENSI NOVEL “PULANG”

Judul                 : PULANG

Penulis             : Tere Liye

Penerbit           : Republika

Tahun Terbit   : 2015

Tebal                  : 400 halaman

“Aku tahu sekarang, lebih banyak luka di hati bapakku dibanding di tubuhnya. Juga mamakku, lebih banyak tangis di hati Mamak dibanding di matanya.”

PULANG, novel ini menceritakan tentang kehidupan seorang Bujang, Si Babi Hutan. Berawal dari kedatangan nya ke sebuah markas besar di Kota Provinsi dengan 24 luka di tubuhnya. Bujang adalah seorang yang tidak mempunyai rasa takut. Malam itu, di tengah hujan lebat, di dasar rimba Sumatra yang berselimut lumut nan gelap, sesosok monster telah mengambil rasa takutnya.

Keesokan harinya Ia dibawa ke Kota Provinsi untuk tinggal di sebuah rumah besar nan megah. Ia disambut hangat dan diperlakukan dengan sangat baik disana. Hingga Ia berhasil mengejar ketertinggalan sekolahnya dan meraih gelar sarjana di universitas ternama di Indonesia. Namun, dibalik semua keberhasilannya Ia harus melalui lika liku hidup mempertahankan kejayaan Tauke Besar. Hingga suatu hari datanglah sebuah masalah besar ditengah kejayaan Tauke Besar di Ibukota.

Novel PULANG ini mengangkat tema tentang perjuangan. Sang penulis, Tere Liye menceritakannya dengan bahasa yang mudah dipahami dan membawa kita menuju  imajinasi yang mungkin tak kalian duga. Suasana yang digambarkan dapat dirasakan seperti Kita berada dalam cerita novel tersebut. Novel ini cocok untuk dikonsumsi semua kalangan, mulai dari remaja, dewasa, hingga orang tua.

Jika dilihat secara keseluruhan isi cerita novel ini bagus, akan tetapi terdapat beberapa kekurangan dalam novel ini. Seperti menceritakan kejadian di sebuah gedung tinggi pencakar langit dengan penggambaran suasana yang agak berlebihan dan tidak begitu masuk akal.

Namun, dapat disimpulkan novel ini bagus dan memberikan pelajaran kepada kita bahwa jika kau membenci suatu hal janganlah kau melawan semua itu tetapi peluklah kebecian itu, tidak perlu disesali, tidak perlu dibenci. Selamat membaca. (Nik)

“Sungguh, sejauh apa pun kehidupan menyesatkan, segelap apa pun hitamnya jalan yang kutempuh, Tuhan selalu memanggil kami untuk pulang. Anakmu telah pulang.” – Tere Liye, PULANG

Pidato Tema Korupsi

Assalamualaikum Wr.Wb

Yth. Ibu Guru Bahasa Indonesia kelas XII

dan teman-teman kelas XII  yang saya sayangi dan saya banggakan

Pertama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, hidayah, dan inayahnya sehingga kita bisa berkumpul hari ini dalam keadaan sehat wal afiat.

Saya berdiri di sini hendak menyampaikan tentang korupsi, khususnya di Indonesia. Korupsi di Indonesia sudah sangat merajalela. Mulai dari hal-hal sederhana yang tidak kita sadari hingga hal-hal yang menyangkut negara dan kepentingan rakyat. Sebagian orang menafsirkan korupsi adalah tindakan penyelewengan keuangan dalam jumlah yang cukup atau sangat besar. Akan tetapi, sebenarnya tanpa kita sadari banyak korupsi melalui hal-hal sederhana di sekitar kita.

Hadirin yang terhormat, di sini saya akan membahas tentang korupsi di area sekolah. Jika kita perhatikan dalam area-area sekolah, di dalam koperasi misalnya, seorang anak membayar dua pulpen akan tetapi Ia mengambil tiga buah pulpen. Hal  ini sederhna jika kita lihat, akan tetapi itu merupakan awal dari sebuah tindak korupsi. Korupsi sekecil apapun, hal itu akan berpengaruh pada perkembangan anak tersebut hingga dewasa nanti. Ia akan berpikir bahwa mengambil barang yang bukan miliknya dan tidak diketahui siapapun maka Ia juga akan menanamkan prinsip tersebut hingga dewasa nanti.

Banyak hal yang mendorong para koruptor untuk melakukan tindakan tersebut. Beberapa alasan yaitu kurangnya kesadaran diri, mereka tidak menyadari bahwa perbuatan yang dilakukannya adalah perbuatan tercela dan merugikan orang lain. Selain itu juga tidak memiliki rasa puas, seseorang cenderung memiliki keinginan yang banyak dan Ia terus menuruti keinginan nya, hal ini mendorong seseorang untuk melakukan tindak korupsi. Dan juga keadaan lingkungan, lingkungan merupakan bagian yang memiliki pengaruh besar terhadap perilaku sesorang. Apabila seseorang berada di lingkungan yang baik dan berkumpul bersama orang baik maka perilaku nya akan baik pula. Sebaliknya jika Ia berada di lingkungan yang kurang baik maka perilakunya akan menjadi kurang baik pula.

Bagaimana cara kita memberantas korupsi di sekolah? Sangat sederhana, yaitu dengan menanamkan perilaku jujur dalam diri kita. Apabila kita berprinsip hidup jujur maka hal-hal sederhana pemicu korupsi akan hilang dan berkurang.

Jadi, kesimpulannya adalah perilaku korupsi di sekolah dapat dihindari dengan kita bertindak jujur.

Hari Minggu membeli ikan

membeli ikan di pasar hewan

sekian yang dapat saya sampaikan

mohon maaf apabila ada kesalahan

Terimakasih. Wassalamualaikum, Wr.Wb. (Nik)

RESENSI BUKU

 RAKSASA DARI JOGJA: Cinta Istimewa Daerah Istimewa

Judul Buku                  : Raksasa dari Jogja

Penulis                         : Dwitasari

Penerbit                       : PlotPoint (PT. Bentang Pustaka)

Tahun Terbit                : 2012

Jumlah Halaman          : 270

Harga                          : 48.000

Dwitasari, anak kedua dari tiga bersaudara ini mulai senang menulis sejak duduk di bangku SD. Ia masih berkuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di daerah Depok, Jawa Barat. Hobinya membaca dan menulis berbagai hal yang dirasakan hatinya. Baginya, menulis adalah salah satu bentuk tindakan nyata, ketika tak ada lagi orang yang menyediakan telinga untuk mendengar ucapan bibirnya. Raksasa dari Jogja adalah novel pertamanya.

Ia memang tidak percaya cinta, namun diam-diam Ia mencari-cari jawaban atas pertanyaan itu.

            Bianca Dominique, seorang remaja yang tidak percaya cinta. Hidupnya dipenuhi dengan suara-suara kasar makian ayahnya, rintihan tangis ibunya, dan lemparan-lemparan piring setiap harinya. Apakah itu cinta?

Bianca tidak percaya cinta. Satu hal yang hampir membuatnya percaya telah direnggut oleh sahabatnya sendiri. Dan akhirnya Bianca memutuskan untuk pergi ke Jogjakarta, meninggalkan hingar bingar kota Jakarta. Meninggalkan semua luka yang ada di Jakarta, dan kembali ke Jogjakarta, dimana kenangan indah masa kecilnya pernah ada disana.

Tinggal bersama Bude Sumiyati dan Kevin, sosok laki-laki yang amat menyayangi Bianca layaknya adik sendiri. Jogja, istimewa. Kebanyakan orang berpikir seperti itu, begitu pula dengan Bianca. Jogja mempertemukannya dengan malaikat bertubuh raksasa. Ia berhasil mengangkat Bianca dari ketakutan masa lalu. Memberikan kehangatan pada hari-harinya. Tapi, apakah Bianca masih percaya cinta? Dengan semua hal yang telah Ia lihat setiap harinya? Di depan matanya? Masihkah Ia percaya cinta?

Novel Raksasa dari Jogja ini sepenuhnya mengangkat tema percintaan. Sang penulis, Dwitasari menyampaikannya dengan bahasa kias yang mudah dipahami. Kisah percintaan yang lekat sekali dengan kehidupan remaja masa kini. Sangat cocok dibaca di kalangan remaja apalagi yang sedang kasmaran. Bahasa yang digunakan cocok dengan memilih loe gue sebagai panggilan nya. Jika dilihat sekilas, sampulnya menarik dengan menggambarkan suasana remang-remang malam di Jogja serta Tugu sebagai simbol kota Jogjakarta.

Selain menceritakan tentang cinta, novel ini juga menampilkan keindahan-keindahan sudut kota Jogjakarta melalui tulisan-tulisan sang penulis. Kebanyakan tulisan nya bergenre romantis yang bisa membuat kita terpana saat membacanya.

“Adakah yang lebih indah dibanding menatap rintik hujan di Jogjakarta bersama seseorang yang selalu ada dalam tangis dan tawamu?” -Dwitasari, Raksasa dari Jogja

Jika dilihat keseluruhan, novel ini bagus namun ada beberapa kekurangan. Seperti menyelipkan kosakata bahasa jawa dan tak semuanya diberi terjemahan nya. Bagi sebagian orang yang mengerti mungkin itu tidak masalah, namun bagi yang tidak mengerti itu akan membuat mereka kesusahan dan berpikir “ini apasih artinya”. Selain itu ending yang mudah ditebak juga merupakan kekurangan dari novel ini, sebagian orang mungkin dengan mudah menebak endingnya walaupun belum selesai membaca novel ini. Kisah percintaan yang biasa yang pernah dialami oleh sebagian remaja membuat isi novel ini mudah ditebak.

Namun, secara keseluruhan novel ini bagus dan cocok dikonsumsi di kalangan remaja maupun dewasa. Isinya pun bisa membuat kita sadar bahwa cinta itu tidak selalu menyakitkan dan cinta juga tak selalu membahagiakan. Selamat membaca (Nik)

TEKS ULASAN FILM 5cm.

MIMPI DI ATAS AWAN

Judul Film            : 5cm.

Sutradara            : Rizal Mantovani

Penulis                : Donny Dhirgantoro

Pemeran             : Herjunot Ali, Ferdi Nuril, Saykoji, Raline Shah, Pevita Perace, Deni Sumargo

Produksi              : RAM SORAYA

Dalam film yang berjudul 5cm ini mengisahkan tentang kisah persahabatan 5 orang remaja yang bernama Arial (Deni Sumargo), Genta (Ferdi Nuril), Ian (Saykoji), Riani (Raline Shah), Zafran (Herjunot Ali). Film ini juga tak lupa menampilkan sudut-sudut keindahan Negeri kita tercinta, Indonesia. Yaitu diantaranya pesona Puncak Mahameru, Danau Ranu Kumbolo, Tanjakan Cinta, dll.

Dalam film ini sang penulis, Donny Dhirgantoro bertujuan untuk menunjukkan kepada para penonton bahwa persahabatan tidak hanya sekadar, berkumpul setiap minggu, makan dan nongkrong di tempat yang dianggap “hitz” , tertawa sekencang-kencangnya, tetapi juga persahabatan yang tetap terjalin walaupun tidak tegur sapa selama kurang lebih 3 bulan. Selain bercerita tentang persahabatan, film ini juga menunjukkan kebersamaan diantara 1 orang dengan yang lain.

Cerita tentang persahabatan ini jarang dipilih sebagai tema dalam semua film karena banyak orang yang menganggap terlalu biasa. Namun, sang sutradara berhasil mengolahnya menjadi hal yang tidak hanya sekadar biasa, tetapi luar biasa. Beberapa adegan ditampilkan melalui kesan humoris seperti pada adegan Arial (Deni Sumargo) dan Ian (Saykoji) yang mengganti nama penyair terkenal Khalil Gibran menjadi Khalil Zafran dengan sajaknya Sayap-Sayap Patah diganti menjadi Sayap-Sayap Ayam. Film yang cocok ditonton tidak hanya kaum remaja tapi juga orang tua ini menggunakan bahasa yang bisa dibilang santai dan mudah dipahami.

Selain bahasa yang mudah dipahami, para pemain pun juga bermain dengan baik dan sangat menghayati setiap adegan yang mereka mainkan sehingga karakter dari setiap pemain benar-benar terlihat. Seperti pada adegan di atas mobil pick-up  dimana mereka membacakan “mantra” sebelum melakukan pendakian di puncak mahameru, betapa mereka sangat menghayati peran sehingga semua itu terlihat nyata bukan rekayasa akting.

Namun, terdapat beberapa kekurangan dalam film ini diantaranya adalah dimana ada beberapa adegan yang terlihat “khayal” – tidak nyata. Seperti salah satunya dalam adegan saat di jalur pendakian dan terdapat hujan batu dari puncak dimana hampir semua pemain terkena batu dan yang terparah, Ian (Saykoji) memiliki banyak luka dan jika kita berfikir secara logis kejadian seperti itu bisa menyebabkan kematian karena sangat mengerikan dan di dalam film tersebut Ian (Saykoji) ternyata hanya pingsan. Selain itu, hal-hal yang terlihat khayal juga terdapat di poster dan vcd film dimana mereka ber 6- ditambah adik perempuan Arial (Deni Sumargo) yang diperankan oleh Pevita Pearce dan berperan sebagai Dinda.  Di dalam poster dan vcd film itu mereka terlihat seperti mendaki di atas awan, semua itu terlihat sangat khayal dimana sang desainer nya memberikan ilustrasi awan yang terlihat sangat palsu. Walaupun sebenarnya saat di film memang mereka berada di atas awan.  Dimana mimpi-mimpi digantung, setinggi awan, setinggi tekad yang kita tancapkan dalam diri untuk mencapai suatu hal yang sangat diidamkan.

Dan ada juga yang tidak sesuai dengan tema utama yaitu persahabatan, disini juga terdapat beberapa bagian tentang kisah cinta anak jaman sekarang. Dan ending yang sangat mengagetkan dan sangat beda dengan pemikiran para penonton. Di awal cerita terdapat narasi yang mengatakan secara tidak langsung bahwa Genta (Ferdi Nuril) dan Riani (Raline Shah) terlihat saling menyukai dan didukung dengan adegan saat di Mahameru dimana mereka berdua sering tertangkap kamera saling mencuri pandang. Sedangkan, Zafran (Herjunot Ali) terlihat menyukai Dinda (Pevita Pearce) dan Dinda pun begitu. Namun, pada akhirnya ternyata berkebalikan yaitu, Genta (Ferdi Nuril) ternyata menyukai Dinda (Pevita Pearce) dan begitupun Zafran (Herjunot Ali) menyukai Riani (Raline Shah). Semua penonton dari awal kebanyakan sudah berpikiran bahwa pemeran utama film ini adalah Genta (Ferdi Nuril), namun ternyata bukan Genta (Ferdi Nuril) melainkan Zafran (Herjunot Ali). Kebanyakan penonton tidak memperhatikan di awal bahwa yang membaca narasi adalah Zafran (Herjunot Ali).

Namun, secara keseluruhan film ini bagus dan sangat menarik terbukti dengan begitu banyak penonton yang antusias setiap kali menonton film ini walaupun sudah diputar beberapa kali. Sebuah karya yang mengedepankan tentang persahabatan dan percintaan menjadi nomor kesekian. (Nik)

Merci Beaucoup 🙂